Kamis, 22 Oktober 2015

anak indonesia gitu lho.....

Anak Indonesia gitu lho…. aku terbangun dari tidur nyenyakku. Aku menatap jam weker yang sudah berdering dari tadi. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul lima tiga puluh. Tanpa babibu lagi,aku beranjak turun dari kasur menuju kamar mandi untuk mengambil air whudu dan segera menunaikan sholat subuh. Setelah sholat, aku segera turun untuk sarapan. Oh iya, aku lupa memberi tau namaku. Namaku taqiya mafaza jannnati herman, panggilanku taqiya! Aku bersekolah di sd it al badr bangkinang riau. sekarang bangkinang dipimpin seorang bupati bernama jefri noer. ciri ciriku tinggiku sekitar 157 cm, tubuhku tidak teralu langsing dan tidak pula gemuk. Aku berambut hitam sebahu, aku berkulit kuning langsat ,aku mempunyai bola mata hitam bulat dan alis juga bulu mata tebal. Aku lahir di pekanbaru- riau tanggal 31 agustus 2004 Sampaidi ruang makan, aku duduk disamping adikku yang super duper menjengkelkan itu. Aku mlihat umi yang sedang sibuk memasak sarapan pagi ini. Sarapan pagi ini nasi goreng nugget dan teh panas. Aku makan dengan lahap sambil melirik jam putih yang tergantung di dinding. Setelah makan, aku meraih handuk dan pergi kekamar mandi dengan lari pontang panting. Setelah mandi, aku mencari cari seragam sekolah yang tergantung dilemari. Aku meraih seragam hari senen. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah….tidak sabar. Seragam kali ini rok merah semata kaki, kemeja putih, sabuk, dasi, dan jilbab. Aku menatap diriku dicermin aku meraih farfum beraroma bluberry-cream. Wangi bluberry dan cream menyebar keseluruh tubuhku. Aku menyisir rambutku sedikit, mengikatnya lalu memasang jilbab putih. Aku meraih tas punggungku lalu segera turun kebawah. “ ayo cepat udah jam tujuh!” pekikku takkut. “ iya, sabar” jawab umi pelan sambil meraih kunci mobil. “ brmmm….brmm….” mobil crv hitamku segera tancap gas. Disekolah, dengan semangatnya aku membuka pintu mobil dan segera berlari menuju kedalam sekolah. “ TEEETT…TEEET..” bel sekolah berdering. Yey aku datang tepat waktu dan tidak terlambat. Aku mencari cari tempat duduk meja dan kursi kosong dan akhirnya kudapatkan. Aku duduk disamping ruri temanku yang pintar. Didepanku ada fadilla mutia dan dibelakangku nisa dan kalya. Ternyata walikelas kami adalah umi fatma!. Yaelaaahh….umi fatma itu terkenal ketegasannya lho, coba saja kita lihat cara dia mengajar sekarang. umi fatma memulai pertemuan dengan pidato setelah itu pemilihan pengurus pengurus kelas. “ siapa yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua?” Tanya umi fatma. Sebagian anak mengangkat tangan. “ wakil?” lanjutnya lagi. Anak anak dengan penuh semangat mengangkat tangan termasuk ruri. ‘ aduh ruri….. kamu pula yang mau jadi wakil? Yang beneran aja!’ ucapku dalam hati. Lima menit kemudian aku menyobek selembaran kertas dan mencoretkan tinta pena keatasnya. Ketua aku memilih nisa dan wakil…., sepertinya ulfi. Nah, ini dia penghitungan suaraa… umi fatma angkat bicara“ suara paling banyak diraih oleh…. Nisa dan ulfi….!!” Serunya. Sebagian anak bersorak senang dan yang sebagian lagi tidak. “ nah anak anak buka buku bahasa Indonesia halaman satu” perintah umi fatma. Anak anak menuruti. Aku membuka halaman satu tentang paskibraka. WOW APA? PASKIBRAKA??? ITU CITA CITAKU….. YAEEEYYY…. Pekikku girang sampai sampai ruri memberikan tatapannya untuk orang yang enggak waras. Aku memang bercita cita sebagai paskibraka meskipun masih banyak cita citaku yang lain Seperti bintang, reporter, disainer, aktris, presiden, mentri, penulis, novelis, daan musisi. Aku tertarik kepada paskibraka ketika aku menyaksikan upacara 17 agustusan. Aku melihat isi laporan dibuku tersebut, aku tertegun membaca salah sau laporan tentang anak Indonesia . Anak Indonesia pernah mewakili inddonesia lomba pidato dan cerdas berbagai bahasa ke amerika serikat!. Bukankah itu hebat??... melihat wajahku yang tampak terkagum kagum, umi fatmapun bertanya. “ taqiya, apa yang kamu baca?” tanyanya. Aku kelihatan linglung. “ he-eh, i..ini mi” jawabku tergagap. Umi fatma hanya mengangguk dan memulai pelajaran. Sepanjang pelajar, aku tidak terlalu memperhatikan. Aku masih memiikirkan bagaimana cara mencari prestasi seperti itu untuk membanggakan Negara hingga bel istirahat berbunyi. Sepulang sekolah, aku segera mengganti baju dan makan siang. Setelah itu aku membuka majalah boboku keluaran 2015. Lembar demi lembar sudah aku lewati dengan tenang. Ketika membuka lembara ke tiga belas, aku melihat sebuah kursus bahasa dunia. Aku membacanya dengan semangat. Aku membaca laporan itu. “ wwaaahh….” Aku takjub lalu melempar majalah boboku sembarangan. Kursus itu dibuka tanggal 24 agustus, sekarang masih tanggal 20. Dan hari ulang tahunku tanggall…31 AGUSTUS … YAEEYY… soal ulang tahun lupakan saja. Dengan cepat aku berdiri dari sofa, meraih kembali majalah boboku yang kulempar tadi dan berlari kearah library dirumahku. Huftt…. Untung umi ada disitu. “ UMIIII…LIHAT INI!!” ucapku semangat. Umi membaca itu. “ bolehkan aku ikut?” tanyaku penuh harap. Umi mengangguk. Yess…. “ lalu kapan kamu akan mendaftar?” Tanya umi. “ hari ini boleh nggak?” tanyaku balik. “ tentu,lebih cepat lebih baik!”. Aku begitu senang, bukan kepalang!. Dengan segera, aku mengganti baju santaiku dengan celana jeans panjang, blus merah lengan panjang, jilbab pasang merah, dan sepatu hitam bergaris. Setelah itu aku meraih sepedan dan segera menjalankan pedal sepeda ketempat kursus. Oh iya, selain mengikuti kursus bahasa dunia, aku juga mengikuti kursus piano, latihan paskibra(Cuma latihan aja umurku masih belum cukup) , dan bimbel di ganesha operation bangkinang. Tempat kursus itu berada di dalam kawasan Islamic center. Sepuluh menit kemudian, aku sampai ditempat tujuan. Setelah menyeka keringat, aku segera masuk ketempat pendaftaran tersebut. “ apa anda ingin mendaftar kursus ini?” tanyanya sopan. “ iya, apa kalian masih menerima siswi baru?” tanyaku balik. “ tentu” ucapnya. Baiklah kalau begitu”. “ namaku taqiya mafaza jannati herman. Panggilanku taqiya. Aku lahir di pekan baru, 31 agustus 2004. Aku anak pertama dari 4 bersaudara……” aku menyebutkan biodataku dengan lengkap. Resepsionis itu menulis semua yangkukatakan. “ silahkan tanda tangan disini” katanya pelan. Aku segera menanda tangani kertas tersebut setelah itu memberikan bayaran kepada miss resepsionis, setelah itu langsung pulang. Sampai dirumah, aku mengganti baju dan kembali melanjutkan membaca bobo. Setelah habis membaca buku, aku mengambil buku campus, pena tinta, dan hp. Aku membuka goggle dan mencari tahu apa itu ensiklopedia dunia. Tak lama menunggu sebuah tulisan terpampang disana. Aku mengkliknya. Lalu muncullah penjelasan tentang ensiklopedia dunia. Setelah itu, aku mencatatnya di buku dengan rapi, singkat, padat, dan jelas. Hoaammm… aku mulai ngantuk, tak lama kemudian aku tertidur lelap… Zzz..Zzzz…. Aku terbangun dari tidur. Aku melihat jam kayu besar di ujung ruangan. Seketika mataku terbelalak. “ YAALAAH…. AKU ADA LATIHAN PASKIBRA!!’ dengan cepat, aku berlari menuju kamar lalu mulai berpakayan ala paskibra. Kemeja putih, rok putih selutut, stocking putih panjang, jilbab hitam, dan topi hitam. Sebenarnyasih itu sudah seragamnya. Aku berangkat tanpa makan menggunakan mobil menuju lapangan. Aku agak menyesal tidur tadi. Karena aku sudah melanggar peraturan penting dalam paskibra yaitu… kedisiplinan, sikap patriotisme, dan prestasi akademik. Lima menit kemudian, aku sampai di lapangan pelajar. Aku melihat seorang kakak Pembina sedang menunggu anak anak anggota paskibraka. Oh iya, pocil ada juga lho, disini… Tanpa menunggu apa apa lagi dengan cepat aku berlari meenuju kakak yang bernama kak leni itu. “ hosh.. hosh..aduh kak,” ucapku tersenggal senggal. Kak leni tampak tersenyum melihatku. “ aduh.. taqiya kok datangnya cepat banget? Kan latihannya jam lima?! Tapi nggak papa deh, latihan sendiri aja dulu sama kakak” ujar kak leni. Mataku membulat lalu menepuk kening. Aku baru ingat kata kak tarikan latihannya pukul lima!!.... aku menuruti ajakan kak leni lalu berjalan bergiringan dengan kak leni. Dipaskibra ini, aku bertugas membawa bendera dan mengembalikannya lagi kepemimpin mana saja baik bupati, gubernur, maupun presiden. Aku latihan serius bersama kak leni selama satu jam. Sebenarnya aku menguasai bidang ini dari kelas lima sd. Umi pun tau kemampuanku an menyuruhku ikut kelompok ini. Kata kak dini, jika sudah sangat mahir, satu tahun mendatang akan diikut sertakan dianggota paskibra tingkat nasional. Mewakili seluruh riau sekaligus cari teman baru dari kota lain. Hebat banget lho kalau ada orang biasa udah sampai kesitu!! Tapikan emang udah ada, banyak lagi! Salut aku.. Tak lama kemudian anak anakpun berdatangan. Aku berlari menuju mereka. Ruri, adit, doni, eryka,dan yang lain. Yang bertugas mengibarkan bendera disini adalah adit, doni, dan audit. Dan aku sebagai bembawa bendera…. “ tia kok kamu tambah langsing?” komentar ruri dan adit yang memanggilku dengan sebutan itu. Yang lain mengangguk setuju. “ ha? Hehehe..” jawabku malu. Tak lama kemudian latihanpun mulai. Satu jam sudah latihan. Semua anak bubar dengan tertib. Seperti biasa aku, adit, ruri, doni, dan eryka berkumpul. Ruri memulai pembicaraan. “ kudengar prestasi kalian meningkat akhir akhir ini!” ucap ruri . “ kamu tahu tau dari mana rur?” adit dan doni menyerbu ruri. “ umi dian” jawabnya singkat. “ kalian sudah menguasai berapa bahasa?” Tanya eryka. “ empat” ucap ruri. “ kalau aku tiga” jawab eryka. “ lima” jawab adit. “ tiga” jawab doni. “ lima” jawabku. Eryka mengangguk angguk. Lalu,kami semua tertawa bersama. Tanganku lumayan pegal tadi. Makanya aku minta eryka urutin. Lagian urutan eryka enak banget lho!. Tak lama akupun dijemput pulang. Akupun segera berpamitan dengan teman temanku dan segera pulang. Sampai dirumah aku membuka jilbab dan menyisir rambutku. Pakayanku belumku lepas karena terlalu capek. Aku menyalakan pendingin ruangan dan merebahkan diri sebentar. Lalu kembali duduk smbil membaca buku sains. Itulah saksi mengapa aku bisa ikut serta paskibra. Aku sudah beberapa kali diutus lomba keluar kota bahkan pernah sekali kemalaisya. Aku melihat timbangan berat badan disebelah tempat tidurku. Dengan iseng aku mengambilnya. Lalu berdiri diatasnya. Beratku dua minggu lalu tiga puluh enam dan sekarang tiga puluh empat. Padahal sekarang aku sudah duduuk di bangku smp. Seteelah capekku hilang, aku segera bangkit dan segera mandi. Setelah mandi, aku sibuk membereskan beberapa tumpukan buku sainsku juga buku bahasa Indonesia, ips, dan ppkn yang agak berantakan. “ KRING!” alarmku berbunyi. Aku memandangnya. Ternyata sudah saatnya aku berolah raga. Aku membuka pintu kamar, dan memasang sepatu olah raga. Aku berjalan menuju ruang tama olah raga. Aku aasyik bergantung disalah satu gantungan besi yang dikhususkan untuk berolah raga. Setelah itu, aku senam dengan santai dipinggir kolam renang. Tigapluh menit berselang, akhirnya aku selesai senam. Aku meminum segelas air putih dan segera kabur menuju ruang sanntai. Aku menghidupkan televise dan duduk dengan santainya menghabiskan sore ini dengan tenang.. “ taqi, makan duluya..” kata umi. Aku menoleh. “ enggak ah mi, kan calon paskibraka enggak boleh gendut!” tolakku halus. Tetapi umi tetap meletakkan sepiring salad dengan potongan daging asap dan segelas susu low fat. Aku mendesah pelan. Aku menimbbag nimbang ragu. Akhirnya, aku hanya makan sayuran dengan sedikit protein daging sapi juga susu low fat. Setelah setengah habis, aku memanggil rabbit kesayanganku dan memberikan makanan itu kepadanya. Tiba tiba umi muncul. Untung saja piringnya sudah kkosong!. Wooo selamat aku…selamat…. Umi melihat piringku yang kosong hanya tersenyum tipis dan berlalu pergi. Dengan cemas, aku menarik tibangan dan segera berdiri diatasnya. Ternyata timbanganku sekarang 49,0 kg. pas bingit… aku menghela nafas ringan dan segeraa membuka laptp merah jambuku. Dan online di facebook. Pada malam harinya, aku menghabiskan waktu dikamarku. Aku memutar kembali video ketika aku dan teman temanku pertama latihan. Lucu… sekali. Ketika itu, aku terpeleset karena tersandung kaki kak tya. Untung saja eryka menolongku, kalau tidak, bajuku sudah berlumuran lumpur. Aku sampai tertawa terbahak bahak. Jadi paskibraka itu enggak mudah! Banyak sekali lho peraturannya. Tak lama setelah itu aku mematikan lampu dan terlelap karena besok harus sekolah. “ KRINGG…. KRING…!!!” alarmku berbunyyi. Aku terbangun dari tidurku. Setelah merapikan tempat tidur, akupun segera mandi. Tak terlalu lama aku menghabiskan waktu untuk bersiap. Lima belas menit aku sudah siap dengan seragam sekolahku dan waangi dengan farfum marsmallowku. Menurutku, penampilanku sudah seperti biasa. Wangi, rapi, gembira, dan menarik. Aku meraih tas ranselku dan segera menuju ruang makan. ternyata diruang makan hanya ada mbak ani. Umi, abi, dan adikku ternyata sudah pergi. Mulutku menganga dan bahuku terangkat. Agar tidak terlalu membuang waktu aku memutuskan untuk makan saja. Sarapan dengan roti tawar dan susu hilo. Setelah itu aku berangkat bersama tante riko. Disekolah, ternyata kelas masih hanya ada aku, fadilla, muthia, nisa, ruri, mifta, dan aku tentunyaa.jam tujuh kalas sudah penuh. Aku mendecak bingung. Sampai kapan sih, teman teman tidak datang tepat waktu?!. Umi fatmapun datang membawa setumpukan formulir. “ ISTAIT!!” kata nisa sang ketua kelas. “ sudah!” perintah umi fatma. “ ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHIWABAROKATUH!” salam semua anak. “ waalaikumussalamuwarahmatullahiwabarokatuh” jawab umi fatma. “ oh iya anak anak, ada pemberitahuan untuk kalian, ada sebuah pertandingan yang akan dilaksanakan Kampar, sekabupaten. Kalau kalian menang akan dikirim ke tingkat provinsi dipekan baru, selanjutnya tingkat nasional dan ketiga pemenang akan mewaili Indonesia adu kecerdasan melawan malaysa! Tetapi, penantang malaysa nya yang datang keindonesia bukan kita kemalaysa, siapa yangminat?” anak anak tampak ragu. Akhirnya aku dan ruri angkat tangan.” Okey…… berarti ruri dan taqiya ya?!” kamipun mengangguk. Setelah lama umi fatma mnjelaskan kamipun akhirnya belajar. Saat isirahat, aku dan ruripun dipanggil oleh umi fatma. “ kalianmau memilih mata pelajaran apa?” kata umi ffatma. Aku dan ruri berfikir. “ aku ingin, ips dan mtk” ujar ruri. “ kalau aku, ips, pkn, dan sains” pilihku. Umi fatmapun menulis matapelajaran pilihan kami. Setelah itu umi fatma mempersilahkan kami pergi. Aku dan ruripun pergi kekantin. Dikantin, hanya ruri yang makan, aku hanya icip icip sedikit saja. Rencananya nanti kami akan belajar dirumah ruri sekalian menambah pengetahuan lewat google dan beberapa buku pelajaran kelas atas dan bawah yg sudah terlupakan. Pulang sekolah, aku segera menukar baju dengan celana jeans, kaus pink, dan jilbab pasang pink. Tak lupa sepatu kets putih bergaris biru. Setelah itu, aku mengambil tas dan mengisinya dengan buku sains, ips, dan pkn, juga 101 ipa, laptop, usb, dan bekal kue. Setelah pamit, akupun segera pergi dengan sepedaku. Sampai dirumah ruri, kami langsung duduk disalah satu meja dan membuka laptop. Aku mengeluarkaan laptop daan buku yang sudahku bawa. Pertama, kami akan membaca bab pertama dan menghafalnya. Setelah itu, aku memberi bukuku kepada ruri. Lalu ruri mengetesku. Begitu juga sebaliknya. “ taqiya, aku jarang lho, liat kamu makan nasi!” ujar ruri. Aku yang sedang mengunyah apelppun tersedak. Aku hanya tersenyum menangggapi. Setelah semua buku kami tuntaskan, kami membuka google dan membcari artikel artikel sains disana untuk menambah wawasan. Lalu kami membuka kamus dan membahas tuntas 101 ipa. Setelah itu aku segera pulang. Dirumah, aku mendapat sms dari doni, bahwa besok, pagi pagi ada latihan paskibraka. Berarti, aku besok enggak sekolah. Aku memberi tau sms itu kepada umi. Umipun mengizinkan. Setelah makan malam akupun menyiapkan pakaiya paskibrakaku dan segera tidur. Keesokan harinya, aku segera mandi dan berpakayan. Kali ini,aku bangun lebih cepat dari biasanya. Setelah itu aku segera sarapan degan keluargaku. Sarapanku kali ini nasi goreng sosis dan hilo cokelat. Aku menyempatkan diri berkeliling marathon di komleksku setelah itu aku berangkat diantar ayahku ke lapangan pelajar. Disana sudah ana anak anak dan kakak Pembina. Latihanpun dimulai. Saat istirahat, aku dan teman temanku berkumpul sambil meluruskan kaki. “ kudengar kalian mengikuti lombaya?!” kata adit kepadaku dan ruri. “ ya. Dan lomba itu akan dilaksanakan lusa. Kami sudah membahas semua soalnya hanya tinggal mengulang saja” jawab kami berdua tanpa beban. “ ooo…. Sukses yaa… keep spirit friend! Kita support kok.” Kata mereka bersamaan. Aku dan ruri mengangguuk senang.setelah itu, aku dan teman temankupun melanjutkan latihan. Dua hari kemudian…. Hari itupun tiba. Aku bangun pukul empat subuh. Aku segera mandi dan berpakayan sekolah. Semalam, aku dan ruri udah mengulang kembali pelajaran dan menambah materi pelajaran. Seragam kali ini adalah, kemeja orange, clana jeans, dan jilbab pasang orange. Aku mengulang sebentar pelajaran yg akan kulombakan nanti. Setelah itu aku segera sarapan dengan salmon bakar, susu, dan pil minyak ikan. Aku pergi kesekolah bersama pak tarjo. Disekolah, teman temanku sudah menungguku di parkiran Honda. Aku menghampirinya. Ruri ternyata juga sudah ada. Mereka menyambutku daan aku memberi mereka senyum manis. “ kamu tambah tinggiya kelihatannya” papar eryka. Dia berusaha membenarkan jilbabku sedikit. Dia agak lebih pendek dari padaku. Umi fatmapun menghampiri kami dan menyuruh aku dan ruri masuk ke mobil sekolah. Teman temanku juga ikut lho, umi fatma menyuruh mereka menemaniku dan ruri agar tidak terlalu gugup atau GA-GOK. Kamipun sampai ditempat perlombaan. Umi fatma langsung mendaftarkan kami ulang. Sementara kami mengulang semua dengan semakksimal mungkin. “ aduuhh!!....” pekik ruri memegang kepalanya. “ apa?” tanyaku kepadanya. “ aku tak yakin kita bisa sampai melawan malaysa” jawabnya putus asa. “ bisakok” jawab adit, doni, dan eryka. Lima belas menit kemudian, aku dan ruripun mengambil undian dan keertas soal. Kami mengisinya dengan tenang. Aku sudah selesai mengoreksinya dengan sangat teliti. Aku menyerahkan kertas tersebut kepada panitia. Begitu juga dengan ruri. Kami diberi waktu istirahat 30 menit sebelum pengumuman. Waktu istirahat kami habiskan untuk bercerita sambil ngemil ngemil agar tidak khawatir dengan hasil. “ yang penting usaha! Hasilnya? Belakangan…” kataku santai. “ betul” dukung mereka. Setealah itu kami tertawa bersama. “ eh 17 agustus besok kita ngeliat senior tampil yuk?!” “ aku tak sabar lagi” kataku. Mereka mengiakan dengan semangat. Pengumumanpun tiba. Para juri sudah selesai menilai. Salah seorang juri maju dan mengumumkan hasilnya. “ BAIKLAH… INILAH HASIL PENILAIYAN KAMI.. JUARA TIGA.. ANASTASIA LERRYANAILA…DARI SEKOLAH…CRYSTAL PREMIER SCHOOL….!!!! JUARA DUAA…. RURI ZABRINA MAISAN DARI SEKOLAH ALBADR….” Ruripun meloncat gembira. “ JUARA SATU…. TAQIYA MAFAZA JANNATI HERMAN DARI SEKOLAH ALBADR!” aku bertos ria dengan ruri. Teman temanku bertepuk tangan riuh semua orang juga. Aku dan ruri serta Anastasia maju kedepan.juri memberikan hadiah sebesaar satu juta rupiah, sertifikat, dan piala. Lusa, aku dan para juara lain akan tanding tingkat provinsi dipekanbaru tepaatnya digedung guru. Aku dan ruri turun dengan bangga. “ kalian hebat bangeet!!!” puji eryka kepada kami. Yang lain tersenyum bangga. “ terimakasih atas bantuan dan support dari kalian” aku memeluk eryka. Lalu kami bertos ala kami sendiri. setelah itu kami kembali kesekolah. Disekolah, kami disambut gembira oleh para guru, murid, dan kepala sekolah. Piala kami kami angkat tinggi tinggi. Setelah itu, kami dibawa keruang guru. Sepulang sekolah, aku memamerkan kekeluargaku bahwa aku menang tadi. Mereka bersorak senang. Dn malam ini untuk merayakan ,kami makan malam bersama direstoran. Malam ini, aku memakai maxi dress biru tua, sweter biru muda, flat shose biru muda, dan bando biru tua. Setelah itu, aku segera pergi kemobil orangtuaku. Kami akan makan di restoran bread and pizza restaurant. Setelah sampai, kami memilih duduk didekat jendela karena cuacanya lebih sejuk. “ mau makan apa?” tawar umi. “ aku mau zupa zupa soup, and mini pizza chese with mushroom and vegetable!” pesanku. “ kalau cece?” tawar umi lagi. “ pizza with potato and mustard” jawabnya pendek. Umi mengangguk lalu mencatat pesanan kami. Tak lama kemudian pelayanpun datang membawa pesanan kami. Kamipun makan dengan lahap. Karna hari sudah semakin malam, kamipun pulang. Jam wekerku berdering. Menandakan waktunya untuk bangun. Sekarang hari minggu. Dijadwalku, disetiap olah raga aku akan melakukan olah raga pagi. Aku segera bangkit dari tempat tidur. Aku mencuci muka, kaki, dan menyikat gigi serta berwudhu. Aku melakukan sholat subuh. Setelah sholat, aku mengganti pakayanku dengan celana training putih bergaris kuning, baju kaus kuning, sweter rajut kuning, dan sepatu kets putih bergaris kuning.rambutku kuikat ekor kuda. Aku memakai handset dan menghidupkan lagu 1D. akupun berangkat marathon keliling kompleks sampai lima kali. “ huft….huft…. haduhh..” keluhku letih. Untung aku bawa pocari sweat. Aku beristirahat dibawah pohon rindang yang adem sambil meluruskan kaki. Setelah itu aku lanjut marathon. Setelah pas tiga keliling. Akhirnya aku pergi menuju taman dan bergantung disalah satu mainan gantung agar tinggi. Setelah lima belas menit, akupun pulang. Dirumah, setelah beristirahat sebentar, akupun mandi dengan air dingin yang bikin fress. Setelah mandi, akupun disibukkan dengan buku pelajaran. Perutku juga keroncongan. Lombanya besok. Akhirnya aku memutuskan untuk membawa ketiga buku sekaligus keruang makan. sampai diruang makan, aku melihat umi sedang memasak, cece sedang nonton ( duh kebiasaan tuh anak dari tk juga!) dan ayah sedang membaca koraan. Sedangkan aku duduk dimeja makan dan menyantap ayam goreng balado dan segelas susu hilo tinggi kalsium. Disela makan, aku menghafal hingga aku tersedak. “ kalau makan jangan sambil belajar!” nasihat ayah. Aku mengangguk dan tetap melanjutkkan makan. aku menghabiskan ketiga buku dalam waktu tiga setengah jam. Setelah itu, aku segera membersihkan rumah yang beratakan.lalu aku kembali belajar semaksimal mungkin. Setelah itu, aku pergi kekamar dan segera beristirahat. “ TING TONG TONG TING TONG!!!” jam kayu besar dirumahku berdentang lima kali. Aku terbangun dari tidur pulasku. Aku terbangun dan melihat jam tangan ditanganku. Ternyata sudah jam empat! Aku bangkit dari tempat tidurku dan pergi kekamar mandi untuk mengambil wudhu dan mandi. Sore ini, aku memakai baju kaos pink, rok putih semata kaki, sepatu boot bulu putih. Aku menyisir rambutku dan membiarkannya tergerai begitu saja. Hari ini aku memakai gelang perak hello kitti. Setelah itu, aku pergi ke taman menggunakan sepeda. Sampai ditaman, aku melihat ruri duduk di ayunan hijau sambil melamun. Lampu neon dikepalaku menyala. Aku mengendap ngendap berjalan di belakan ayunan daa….nn “ BAAA!!” pekikku usil. “ AAAAAA!!” ruri terkejut dan melihat kebelakang. Dengan cepat, aku bersembunyi di bawah ayunan hijau lain. Dengan cepat aku berdiri sambil tersenyum lebar didepannya. “ WA” ruri terkejut melihatku. “ taqiyaaa…..!!!!!!!!!!!!” pekiknya kesal. “ hmm…yaa???” jawabku santai. Ruri hanya menggeleng geleng. Tiba tiba aku melihat tukang jual es krim yang berhenti dengan cepat, aku menarik tangan ruri menghampiri tukang penjual yang masih kesepian pelanggan. “ pak es krim Singapore cokelat dua ya!” pintaku kepada bapak penjual es krim itu. Tak lama kemudian, dua es krim cokelat dengan rotipun jadi. Aku membayar lalu memberikan sepotong es krim kepada ruri. Setelah itu aku langsung tancap gas. Karna terlalu lama meninggalkan ayunan, ayunan kamipun diambil aku dan ruri memutuskan untuk duduk dikuda kuda mainan di sebelah ayunan. Kami menghabiskan es krim sambil bersenda gurau berdua. Setelah itu karna hari sudah semakin sore, kamipun pulang.dirumah, aku segera mempersiapkan semuanya agar tidak babak belur besoknya. Aku menghidupkan ac agar kamarku lebih dingin dengansuhu tinggi. Setelah beristirahat sejenak, aku membuka lemari dan mengambil seragamku besok. Lalu aku mempersiapkan sepatu, kaus kaki, tas, peralatan tulis, buku untuk dilombakan, 101 ipa, dan yang lainnya. Hari semakin larut dan aku semakin tenggelam dalam mimpiku. ZZ….Zzz… Jam wekerku berdering tepat pada pukul lima subuh. Aku dudukdan membuka selimut yang membalut tubuhku. Aku turun dari kasur lalu membereskan kamarku. Setelah itu aku bergegas untuk segera mandi. Lima belas menit aku menghabisan waktu untuk bersiap siap. Sekarang aku sudah berdiri dalam keadaan fresh didepan cermin lengkap dengan seragam sekolah kaos kaki, plus sepatu dan tas. Aku memlihat jam tangan putih yang sudah melingkar rapi ditanganku. Ternyata sudahjam 6.00. dengan segera aku berjalan menuju ruang makan. sarapan kali ini pancake saus maple dan hazelnut hangat. aku makan dengan santai sekaligus berbincang dengan keluargaku. Aku berangkat sekolah diantar ayahku dan disambut teman temanku. Aku, ruri, eryka, adit, dan doni berjalan bersama menuju kantor guru. Aku dan ruri masuk, sedangkan eryka, doni dan adit menungguku diluar. Dildalam kantor sudah ada umi fatma, umi Diana dan umi rianti. Umi fatma menyuruhku dan ruri mengulang pelajaran lalu ketiga umi tersebut mengajarkan ulang beberapa pelajaran yang sudah kami lupa. Setengah jam kemudian, aku, ruri, dan ketiga guru pun keluar menemui ketiga temanku lalu mengajaknya berangkat. Disepanjang perjalanan, aku duduk melamun didepan jendela bersama ruri. Tiba tiba ponselku berbunyi. “ KRING.. PON FROM DOMENICE FROM MISS DOMENICE” terkejut. Lalu aku mengangkatnya didepan sahabat sahabatku. “ halo? Ada apaya?” tanyaku . “ iya, saya Cuma mau kasih tau kamu , kalau hari kamis kita mulai latihan bahasa dunianya!” papar miss domenice. “ oke oke miss saya pamit ya…assalamualaikum!” jawabku sopan “ walaikum salam” Aku mematikan hp. Sahabat sahabatku melihat kearahku. Aku memandang mereka dengan heran. “ itu tadi siapa tia?” Tanya eryka. “ oranglah” jawabku santai. “ iya, tapi siapa?” Tanya ruri, adit, doni, dan eryka kompak. “ miss resepsionis. Miss domenice” jawabku lagi. “ ha?!” mereka masih keheranan. Akhirnya aku menjelaskan semuanya. “ beberapa hari lalu, aku mendaftar les bahasa dunia. Nah, kata miss itu, besok, kalau kelasnya udah dimulai aku ditelphon” kataku panjang lebar sesekali melirik hp. Merekapun mengangguk mengerti. Aku menghabiskan waktu perjalanan dengan bercerita seru dengan ruri dan eryka. Seedangkan doni dan adit bercengkraman berdua. Tak lama kamipun tertidur dengan posisi kepalaku dan ruri bersandar dibahu eryka. Dan kepala eryka bersandar diatas kepalaku. Kami tidur dengan nyenyak bertiga. Tinggallah adit dan doni kebingungan melihat kami. “ woi bangun udah sampai!” kata doni agak keras agar kami terbangun. Serentak kami mengangkat kepala kami dan berdiri. “ ayo anak anak” panggil ketiga guru serentak. Kami mengguk dan berjalan keluar mobil. Diluar, sudah ada gedung guru yang berdiri megah.dan didalamnya sudah ramai anak anak yang menang dari seluh sekolah diriau dan beberapa guru mereka. Kami duduk di barisan kedua bersama umi umi dari sekolah kami. Setengah jam kemudian, aacarapun dimulai, kami mengisi kertas soal 2x lebih susah dari sebelumnya. Akukebingungan ketikan menjawab soal nomor 40. Akhirnya, dengan mengingat kembali aku bisa menjawab soal itu dengan lancar. Setelah waktu habis, kami semua mengumpulkan soal ddan lembar jawaban. “gimana, mudah nggak soalnya?” Tanya teman temanku dan juga guruku hamper berbarangan. “ mudah dong!” jawab kami yakin sambil mengacukan jempol. Kami diberi waktu istirahat 10 menit oleh juri. Aku dan teman temanku memilih memakan bekal kami samil bersenda gurau. Aku membuka bekalku. Ternyata makananku hari ini cumi saus tiram, nasI, dan daging ayam plus udang goreng cabe. Dan minumannya air putih. Ruri membawa bekal nasi, mihun pedas, dan spicy wing. Eryka membawa nasi goreng bakso telur ceplok. Daan mereka berdua alias adit dan doni membawa burger kornet. Kami makan dengan lahap setelah itu kembali duduk dengan tenang. Setengah jam kemudian, acarapun kembali dimulai. Mc berdiri diatas panggung sambil memegang mikrofon dan sebuah kertas keputusan juri. Oh iya, untuk tinggkat provinsi menuju tingkat nasional ini setiap provinsi hanya boleh mengirim 2 orang saja untuk naik ketingkat nasional. Dan dari 1000 peserta akan disaring menjadi 2 orang untuk melawan malaysa. Ketika melawan malaysa ke empat peserta dari 2 negara akan duduk diatas panggung dengan meja didepannya. Dan juri akan memberikan soal, siapa paling cepat menekan bel dia akan mendapatkan 5 poin persoal. Dan terakhir siapa yang paling banyak mendapatkaan poin, dia yang menang dan mendapatkan uang senilai 7 juta rupiah, sertifikat, trofi setinggi 1 meter,bingkisan, dan mendali emas… waah.., sulit membayangkannyaa. “ baiklah,adik adik sekalian pasti sudah tidak sabar lagi untuk mendengarkan pengumumannya bukan? Baiklah… ehm… DAN YANG AKAN MEWAKILI KITA ADALAAHH…… RURI DAN TAQIYA DARI SD IT AL BADR…”. Aku dan ruri kaget bukan main. Semua teman memeluk kami berdua. Begitu juga dengan gugru guru. Kamipun kedepan menerima piala setinggi satu meter, bingkisan, piagam, dan uang sebesar satu juta rupiah. Setelah ituu kami turun dengan bangganya. Tak lama kemudian, kamipun pulang. Di mobil aku menghabiskan waktu dengan makan camilan sambil tersenyum senyum sendiri. Sampai di bangkinang, kmi langsung diantar pulang oleh mobil sekolah. Sampai dirumah, aku mengetuk pintu rumah tiga kali. Umi membukanya dan aku langsung berteriak teriak seperti orang gila. Aku memamerkan mendali dan pialaku dihadapan semua anggota keluargaku. Mereka tersenyum senang. Siang ini, aku membantu umi memasak hidangan special untuk kami santap bersama untuk merayakannya. Menu special kami siang ini adalah makanan Indonesia yaitu soto betawi, nasi gurih, dan ayam goreng. Kami makan di sebuah lesehan dekat taman rumahku. Selamat makann…… Sekarang pukul empat sore.sore ini aku sedang sibuk berdiri dengan kesal didepan lemari. Pukul empat duapuluh sore ini aku mengajak teman temanku makan bakso ditempat favorite ku dan keluargaku bersantap bakso. Aku bingung memilih baju mana yang cocok aku pakai sore ini. Akhirnya aku memilih celana cuthbray biru dan kaos kuning lengan panjang bergambar matahari serta rompi kuning berlengan pendek. Aku mengisir rambutku dan memakai jilbab pasang biru serasi dengan penampilanku sore ini. Setelah itu, aku menganbil tas kecil rajut pink-ku dan mengisinya dengan duit sebesar dua ratus ribu rupiah, hp, beberapa accecories seperti gelang, anting, kalung yang terbuat dari manik manik yang kubuat bersama ruri dan eryka. Setelah itu aku segera berangkat ke MR. BASO favoriteku. Sampai disana, aku melihat seorang cewek barambut hitam kebiruan sedang duduk menunggu di salah satu meja yang sudah kami pesan tadi siang. Aku menghampiri gadis itu. “ hai rur!” sapaku. Dia yang sedang melamunpun terkejut. “ hai taq!” jawabnya ramah. “ aku menantangmu makan bakso sepuluh piring dengan porsi besar” tantangku. Dia hanya berguman manimang nimang. “ oh ayolah.. jangan payah! Kamu pernah memantangku memakan pario tiga batang bukan? Nah.. sekarang giliranmu..!!” paksaku. Akhirnya dia mengangguk pasrah. Sebelum teman temanku datang, aku berkaata kepada ruri kalau dia sanggup menghabiskan sepuluh mangkuk akan kuberikan duit sebesar seratus limapuuluh ribu rupiah.tak lama kemudian temanku berdatangan. Setelah semuanya lengkap, aku memesan bakso tiga belas mangkuk. Teman temanku yang lain keheranan. Aku nebisik kepada ruri bahwa aku akan membantunya makan baso satu mangkuk. “ untuk apa baso sebanyak ini ti>” Tanya doni dan adit heran. Aku menjawabnya dengan tersenyum misterius sambil menaikkan satu alis dan tertawa layaknya penjahat. Mereka tambah penasaran.masing masing dari kami memakan baso dengan lahap. Sementara aku sibuk mengawasi ruri menghabiskan basonya. Dalam waktuu 24 menit, ruri berhasil menghabiskan sebilan mangkuk besar baso dan sekarang dia sudah kekenyangan dan segera berlari ke tandas untuk meringankan badannya. Hahaha… aku tertawa renyah. Aku menyerahkan uang sebesar seratus limapuluh ribu kepada ruri.setelah itu kamipun pulang kerumah masing masingg setelah berpamitan kepada sahabat sahabat kami. Dirumah, aku membuka laptop merah darahku. Lalu menulis sebuah cerita pendek yang sangat unik dan lawak judulnya “ kisah nathan dan penyihir kecil, sajinka”. Setelah itu aku menge save-nya dan menge printnya dan rencananya aku akan menjilidnya lalu mengirimkannya kepenerbit cerita anak anak.setelah itu aku menghidupkan tv dan menonton serial sofia the first. “ KRING KRING” ponsel kamarku berbunyi. Aku yang tertidur sambil memeluk popcorn pun terkejut. Aku segera meletakkan popcorn manis yang amatku gemari lalu segera berjalan menuju tempat telephon lalu mengangkatnya. “ halo?” sapaku “ ya, hey taq, aku nia! Aku mengundangmu datang kerumahku sekadar minum teh” tawarnya. Aku terkejut. “ oh, okey aku akan datang!” terimaku. Setelah itu sambungan telephon pun putus. Aku berjalan lunglai kearah lemari bajuku. Aku memilih dress rembulan yang roknya agak 5 cm mengembang. Aku memakai jilbab pasang biru senada dan sepatu biru. Aku membawa keranjang kecil berisi semangkuk miskis dan beberapa keping kue kering. Setelah itu aku pergui kerumah nia diantar pak ri dengan mobil keluarga. Sampai disana, aku disambut hangat oleh nia dan kami langsung menuju taman rumahnya. Kami sekadar bercerita, menyesap teh atau makan kue. “ aku lupa, kemarin ayahku baru pulang dari belgia, dan ibuku dari swiss. Jadi mereka menyuruhku memberikan ini untukmu!” kata nia sambil mengangkat sekotak coklat belgia dan se stel baju kaos pink muda dan rok pink tua selutut plus rompi wol pink muda. Juga sepasang sepatu balet pink tua lembut.aku yang seedang mengunyah dua butir kismis pun terperanga kaget. “ YAAMPUN! Itukan… itukan… waahh” muulutku seakan menganga kehabisan kata kata. “ aku juga punya baju kembar kayak gini, Cuma warna biru!” paparnya sambil menyerahkan kedua barang tersebut. Aku menerimanya dengan senang lalu mengucapkan terima kasih kepada nia. Beberapa menit kemudian aku baru ingat, “oh iya nia, ibuku menyuruhku memberikan ini padamu!” ingatku. Aku mengeluarkan kotak kue besar dibungkus kresek karton yang berisi hart chocolates yang super duper nikmat. Nia menerimanya dengan senyuman. Setengah jam kemudian akupun pulang dan segera belajar karena sebentar lagi mau lomba tingkat nasional. Keesokan harinya, aku terbangun dari tidur. Pagi ini, akudan ruri diliburkan oleh kepala sekolah. Alasannya karena agar kami bisa belajar dan beristirahat dengan tenang dan dapat berkonsentrasi ketika perlombaan besok. Setelah membersihkan kamar, aku keluar masih memakai piama biru dan sandal tidur kelinci berbulu putih. Aku pergi keluar dan pergi berolah raga sebentar. Setelah itu mandi dan berpakayan rapi. Aku sarapan dan setelah itu mengulang semua pelajaran dengan teliti.aku bangun dari tempat tidur lalu menutup buku pelajaranku. Aku merasa bosaaaannn…. Sekali. Akhirnya, aku memutuskan agar aku menonton serial kesukaanku. Film india, baalveer.menyenangkaaaaaan sekali. Aku selalu senang menonton serial ini hingga aku dimarahi umi. Malam ini, aku duduk di sofa ruang keluarga bersama seluruh anggota keluarga. “ ahhggg…besok lombana susah!” gerutuku ketika membaca bab sains. “ santai aja kale” komentar adikku. Aku melototkan mataku kepadanya. “ bagaimana kalau kita jalan jalan keliling keliling ketaman kotaman kota? Refreshing gitu?!” usul umi. “ bagus jugatu. Biar nggak terlalu suntuk!” dukung ayahku. Akhirnya kami semua segera bersiap siap. Malam ini, aku memakai celana jeans dongker, dan baju kaos pendek bergambar minimouse pink lengan pendek, dan sweter berkancing putih polos lengan panjang. Tak lupa flat shose putih dan semprotan farfum strauberry. Juga jepit rambut silver bergliter kesayanganku. Setelah siap, akupun turun menemui keluargaku. Kamipun melesat pergi dengan mobil crv hitam kami. Sampai ditaman kota, kami segera menikmati permainan permainan yang ada disana. Aku bermain Honda listrik, adikku bermain istana balon. Ayah dan umiku duduk sambil memakan sate.aku memutari seluruh taman kota menggunakan Honda listrik. Tiba tiba, handphonku berbunyi. Aku mengambilnya dari sakuku. Aku nyaris terjatuh ketika ingin mengambil hanphoneku. Ternyata dari aura temanku. Rasanya bimbang untuk mengangkatnya.akhirnya aku membiarkannya saja berdering kapan saja. Keesokan harinya, aku segera mandi dan berpakaiyan. Tadi malam, aku dan ibuku sudah menyiapkan koperku untuk pergi kejakarta. setelah itu aku sarapan dan pergi bersama keluargaku kesekolah kesekolah. Disekolah kami ( aku dan sahabat sahabatku, kepala sekolah kami mrs. Yuli, kedua orangtuaku, adikku, dan ruri juga ikut bersama kami.dan ketiga guru) pergi menggunakan bis menuju bandara sultan sarif kasim pekanbaru. Setelah cek-in, kami masuk ke pesawat garuda Indonesia. Jurusan pekanbaru- Jakarta.dipesawat aku duduk dengan ruri, dan adit. Kami diberi sarapan roti tawar dengan keju parut juga susu kental manis. Minumnya jus melon. Aku makan sambil berbincang bincang dengan ruri dan adit. Keesokan harinya, perlombaanpun dimulai.aku dan ruri duduk di panggung sebelah kanan. Hari ini, presiden dari Negara Indonesia dan malaysa juga hadir beserta satu orang mentri pendidikan.Kami diberi bel berwarna hijau. Sedangkan pendatang malaysa berjarak 2 meter dari kami. Beberapa menit kemudian…. Juri sudah memberikan tujuh belaspertanyaan dari limapuluh pertanyaan yang ada. Kami tertinggal satu poin dari mereka. Aku merasa gelisah….. sekali. “ apa ibu kota dari amerika?!” satu perttanyaan keluar dari mulut juri. Dengan cepat, aku menekan bel yang sudah tersedia. “ ibu kota dari amerika adalah new York!” jawabku. “ satu poin lagi untuk Indonesia” kata pak panitia.sekarang, skor kami imbang. Setelah beberapa menit, akhirnya skor kami unggul dua poin dari malaysa. Dan kami menjawab satu pertanyaan lagi. Juri bilang, itu adalah pertanyaan terakhir. Dan skor kami unggul tiga poin. Dan itu artinyaaa……… KAMI MENANG!. Aku dan ruri menerima hadiah piala emas murni setinggi enem meter, uang sebesar satu milyar,sertifikat, tabungan pendidikan sebesar lima ratus juta rupiah, dan beaya siswa untuk dua orang ke los angelas. Semua hadiah diberikan oleh pak president kedua Negara, dan mentri pendidikan Indonesia. Kami senaaaaaaaa…….ngggg…. sekali!. Aku dan teman temanku bertos ria dan tertawa bersama. Tiba tiba, kedua orang malaysa mendatangi semua. Lalu dia memuji dengan bahasa inggris. “ you are great!” katanya sambil mengulurkan tangan kepada kami. Kami menerima uluran tangannya dan berkata. “ thank you. Of cours, we are Indonesian children” jawab kami berdua serempak sambil bertos ria. Lalu, kami semua tertawa. Haah… indahnyaaa…. “Anak idonesia kok hebat hebat ya?!” Tanya mentri malaysa dengan bahasa melayu. Lalu aku dan ruri menjawab… “ ANAK INDONESIA GITU LHOOO…..!!!” hahahahhahah………